Kamis, 24 November 2016

Wisata Kali Winong


            Sungai atau sering kita sebut dalam bahasa jawa “kali” ini dapat kita jumpai diberbagai tempat, salah satunya di daerah desa Banaran Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang. Kali atau Sungai di daerah ini tidak seperti halnya sungai pada umumnya, melainkan berbentuk sumber mata air yang di dapat dari air tanah. Penduduk desa Banaran sering menyebutkannya dengan nama “Kali Winong”. Kali winong merupakan salah satu sumber mata air yang dimanfaatkan oleh warga desa Banaran untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari tentunya. Sumber mata air ini di ambil dengan cara menyambungkan pralon dan di alirkan keluar dari tanah.
Sebutan Kali Winong di dapat dari kata Kali yang artinya sungai, sedangkan air pada sungai itu sifatnya terus mengalir, dan untuk kata Winong di dapat dari nama pohon yang berumur beratus – ratus tahun lamanya yang berada di tempat tersebut. Maka dari itu air pada “Kali Winong” tidak pernah habis dari pertama kali ditemukan sampai sekarang. Pusat sumber mata air tersebut di berasal dari perbatasan desa Kalangsono dan desa Banaran. Untuk umurnya sendiri, “Kali Winong berumur sekitar kurang lebih satu abad lebih.
Karakteristik pada air “Kali Winong” tergolong layak untuk di konsumsi atau digunakan. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya pembuatan PANSIMAS atau kata lainnya yaitu tempat untuk menyalurkan air ke rumah – rumah warga. Pembuatan PANSIMAS itu sendiri melibatkan tim dari dinas kesehatan untuk menguji kelayakan air pada “Kali Winong” mulai dari kadar PH, rasa, warna, dan lain sebagainya dengan mengaitkan sifat akustik air yaitu di antaranya ada sifat air secara fisika , kimia dan biologi.
Pada tahun 1992 “Kali Winong” belum sebagus sekarang dimana sekarang sudah menyalurkan air dengan pralon, sebelumnya yaitu dengan bambu saja, dan mengalir ketanah tanpa ada tampungan serta penduduk desa Banaran mengambil air dengan cara mengangsu. Kemudian pada tahun 2012 dibangunlah PANSIMAS tersebut untuk memudahkan warga desa Banaran. Untuk pemasangan air di setiap rumah dikenai harga awal atau DP sebesar tiga ratus lima puluh ribu rupiah, untuk perbulannya warga desa Banaran membayar per meter kubiknya sebanyak seribu dua ratus rupiah.

Hal unik dari “Kali Winong” adalah termasuk sumber mata air di desa Banaran yang mempunyai umur lebih dari satu abad dan air pada “Kali Winong” tidak pernah habis semenjak pertama kali ditemukan sampai sekarang. Selain itu sifat akustik airnya juga sangat memenuhi kriteria sifat fisika, kimia dan biologi air yang layak konsumsi. Maka dari itu “Kali Winong” patut untuk dijaga dan dijadikan wisata bahari di daerah Kabupaten Batang Kecamatan Banyutih tepatnya di desa Banaran.

0 komentar:

Posting Komentar