Kamis, 24 November 2016

Nangka Khas Banaran

Buah-buahan merupakan produk pertanian yang memiliki banyak fungsi, salah satunya adalah pelengkap nutrisi. Fenomena yang menggembirakan dalam beberapa tahun terakhir adalah permintaan buah- buahan tropis cenderung meningkat, salah satunya adalah nangka.  
Nangka merupakan salah satu jenis tanaman yang tumbuh di daerah tropis, salah satunya adalah Indonesia.  Buah dari nangka merupakan salah satu buah yang diminati di Indonesia dan sering dijadikan buah meja yang dikonsumsi setelah makan. Di tempat yang cocok nangka dapat berbuah sepanjang tahun.
Bentuk morfologis dari tanaman nangka terdapat akar, batang, buah, daun. Tanaman nangka memiliki  struktur perakaran tunggang. Akar utama berbentuk bulat panjang dan dapat menembus tanah cukup dalam sementara akar cabang dan bulu akar menyebar ke segala arah. Batang tanaman nangka berbentuk bulat panjang, berkayu keras dan lurus. Buah nangka pada umunya berbentuk lonjong atau bulat, berukuran besar dan berduri lunak.  Seluruh bagian tanaman ini terdapat getah putih pekat. Daun dari tanaman ini berbentuk daun tunggal yang mudah rontok. Bila telah masak daging buah ini akan berwarna kuning, berbau harum dan manis, kadang ada cairan yang manis. Didalam buah nangka terdapat biji yang berbentuk lonjong yang biasa disebut beton.
Buah nangka yang telah masak dapat diolah menjadi jus, selai, kolak dan sebagainya. Namun tidak hanya nangka yang telah masak saja yang dapat dimanfaatkan namun nangka yang belum masakpun juga dapat  dimanfaatkan, misalnya diolah menjadi sayuran yang dikenal dengan sebutan ‘gori’.  Buah nangka mengandung kalsium yang cukup besar sehingga sangat berguna untuk mengatasi penyakit hipertensi dan mencegah infeksi. 
Selain buah  bagian nangka yang yang lain dapat dimanfaatkan. Biji nangka bermanfaat untuk menjaga kesehatan, diantaranya adalah meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan mata.Biji ini dapat dikonsumsi setelah direbus maupun digoreng. Selain itu, biji nangka dapat diolah menjadi tepung. Daunnya yang dapat dijadikan sebagai pakan ternak.
Nangka merupakan salah satu buah andalan dari desa Banaran, selain rambutan, durian, pisang.  Buah yang berwarna kuning ini (jika sudah matang)  merupakan buah musiman seperti halnya buah andalan desa ini yang lainnya. Namun perbedaanya terletak pada jangka waktu musim nangka  yang relatif lebih lama, yaitu terletak pada bulan April hingga Februari. Jadi, jangka waktu berlangsung musim nangka di desa Banaran  ±9 bulan dan masa panen raya terdapat pada pulan November.
Desa Banaran pernah mengolah nangka menjadi sesuatu hal yang menarik untuk dikonsumsi, diantaranya ada dodol nangka, sirup nangka, manisan nangka, kripik nangka. Kreativitas masyarakat desa Banaran perlu diacungi jempol. Hal ini  karena berkat kreativitas masyarakat itulah nilai jual nangka semakin tinggi dan tingkat konsumsi nangka juga semakin tinggi, khususnya di desa Banaran.
Nangka yang ada di desa banaran sudah didistribusikan ke Lumajang, Malang, Jakarta, Bekasi, Brebes.  Usaha pendistribusian ini dikelola oleh salah satu warga dari desa Banaran yang bernama Bapak H. Muchar. Beliau  menekuni usaha pendistribusian nangka ini ±45 tahun. Beliau mendapatkan nangka dari warga yang berdatangan kepada beliau untuk menjual nangka milik mereka. Beliau membeli nangka dalam satuan kilogram. Beliau mengelompokkan nangka yang hendak dijual dalam 3 tingkatan berdasarkan kualitas, yaitu : A, B dan BS. Dalam seminggu, beliau mampu mendistribusikan nangka sebanyak 15 ton. Nangka yang beliau distribusikan merupakan nangka yang belum matang. Hal ini bertujuan agar nangka tiba di tempat tujuan dalam keadaan yang segar.

            Jadi, buah nangka merupakan salah satu potensi yang dimiliki desa Banaran. Untuk meningkatkan nilai dari tanaman yang menjamur di desa Banaran, masyarakat harus berkreasi dalam mengolah dan memanfaatkan. Selain untuk meningkatkan nilai dari tanaman tersebut, pengolahan dari nangka akan meningkatkan tingkat konsumsi nangka, khususnya di daerah Banaran. 

0 komentar:

Posting Komentar